Senin, 15 Maret 2010

komunikasi lesan

KOMUNIKASI LISAN

Komunikasi lisan berarti menyampaikan pesan atau informasi melalui mulut langsung dan didukung oleh gerak isyarat atau tanda-tanda tertentu atau simbol-simbol tertentu yang sudah dipahami secara umum.
Elemen-elemen yang berpengaruh pada proses komunikasi lisan yakni source, message, channel, receiver, feedback, barriers dan situation. Model proses komunikasi lisan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Situation

Barriers



Source Message Channel Receiver



Feedback

Sumber : Bert E. Bradley, 1981 : 7

Source adalah orang yang mengirim pesan. Message merupakan pesan itu sendiri yang dapat berupa ide atau gagasan ataupun informasi lain. Channel ialah media yang digunakan untuk mengantarkan pesan. Media dapat langsung atau tidak langsung, dapat melalui media massa atau nir massa maupun lewat tatap muka. Receiver yakni penerima pesan atau komunikan baik pendengar ataupun pemirsa. Feedback merupakan umpan balik yang diberikan komunikan pada sumber pesan. Barriers yaitu hambatan yang mungkin saja terjadi yang dapat berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan dari pesan yang disampaikan. Hambatan bisa datang dari sumber pengirim pesan, dari komunikan atau justru dari pesan itu sendiri. Situation merupakan suatu keadaan atau suasana yang mempengaruhi komunikan ketika pesan itu disampaikan.
Model komunikasi lisan yang lain datang dari Raymond S. Ross (1965 : 8) yang disebut dengan verbal pictorial model dan diadaptasikan sebagai berikut :

SENSATION FEEDBACK SENSATION &
INTERPRETATION

Selecting Encoding Recoding Selecting
& sorting & sorting
Listener reactions
internal + eksternal
indicators + signs




IDEA CHANNEL MEDIA METHOD RECONSTRUCTED
IDEA





SENDING TRANSMISSION RECEIVING



Knowledge Symbols Knowledge
Post experience Language Post experience
Feelings Code Feelings
Attitudes Arrangement Attitudes
Emotions Voice, etc Emotions



CLIMATE SITUATION

Penjelasan model di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Sending adalah pengiriman pesan. Pengirim memiliki pengetahuan, pengalaman, perasaan, sikap dan emosi yang dikembangkannya dalam bentuk ide. Ide-ide tersebut mengalami pemilihan dan pemilahan menjadi sensasi. Ide tersebut dikirim melalui berbagai media dalam bentuk simbol, bahasa, kode, aturan, suara dan sebagainya pada penerima.
2. Receiving adalah penerimaan pesan. Ide dalam bentuk simbol, bahasa, kode dan sebagainya yang diterima oleh komunikan kemudian dikonstruksi kembali olehnya berdasarkan pengetahuan, pengalaman, perasaan, sikap dan emosi seperti yang dimiliki oleh pengirim pesan. Ide tersebut melalui seleksi dan pemilahan kemudian diterjemahkan menjadi pesan atau sensasi sesuai dengan interpretasi komunikan yang kemudian dikirim balik pada pengirim dalam bentuk feedback. Feedback merupakan reaksi dari pendengar baik karena faktor internal dalam dirinya maupun eksternal di luar dirinya dari berbagai tanda dan petunjuk yang telah dia terima.
3. Climate situation adalah seluruh situasi atau keadaan yang sangat berpengaruh pada keberhasilan proses komunikasi ini. Situasi tersebut dapat berupa kesiapan komunikator maupun kondisi komunikan ketika menerima pesan. Suasana, waktu, jarak merupakan faktor yang menjadi perhatian ketika berbicara. Sebagai contoh, jika Anda selaku pembicara melihat bahwa audiens sudah mulai jenuh, tidak konsentrasi lagi mendengarkan Anda, beberapa orang berkali-kali memperhatikan jam tangannya, Anda sebagai pembicara harus segera tanggap bahwa waktu sudah habis dan pembicaraan harus segera diakhiri. Iklim sudah tidak memungkinkan lagi untuk diteruskan. Jika dipaksakan, simpatik mereka pada Anda bisa berkurang.

Komunikasi Publik
Komunikasi publik merupakan komunikasi tatap muka dan merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan, di samping komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam komunikasi publik adalah (Tubbs & Moss, 1996 : 112) :
1. Komunikasi publik cenderung terjadi di tempat-tempat yang biasanya dianggap sebagai tempat publik, seperti auditorium, kelas, aula, alun-alun, lapangan dan sebagainya.
2. Pembicaraan publik lebih merupakan kesempatan mengemukakan masalah sosial daripada masalah informal dan tidak terstruktur.
3. Komunikasi publik melibatkan norma perilaku yang relatif jelas.

Rancangan pesan dalam komunikasi publik harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Pesan harus relevan dengan kelompok sebagai suatu keseluruhan, tidak hanya bagi satu atau segelintir individu dalam kelompok itu. Kepentingan yang sama harus terus menerus diusahakan oleh pembicara.
2. Bahasa publik lebih terbatas yakni kurang luwes, lebih banyak menggunakan bahasa yang sudah dikenal umum, lebih sedikit ungkapan pribadi dan mengandung lebih sedikit konotasi daripada percakapan pribadi.
3. Umpan balik lebih terbatas, terutama respon nonverbal yang terselubung.
4. Khalayak yang dihadapi lebih beranekaragam. Dalam komunikasi publik, kita menghadapi kesulitan memasuki banyak dunia perceptual secara serentak.
5. Meningkatnya jumlah khalayak pendengar memperbesar kemungkinan kesalahan menafsirkan umpan balik karena banyaknya reaksi pendengar yang harus diamati.
6. Pembicara harus membuat persiapan pidato yang lebih lengkap karena hanya sedikit kesempatan mendapat umpan balik langsung yang harus digunakan sebagai pedoman bagi pembicaraannya.
7. Persoalan adaptasi menjadi hal terpenting karena sebuah pesan harus sesuai dengan banyak orang yang berbeda-beda.
8. Analisis khalayak pendengar lebih sulit dan lebih tidak akurat karena pembicara berinteraksi dengan banyak orang secara serempak.
9. Kadang-kadang sulit memusatkan perhatian terhadap pesan karena banyak situasi lain yang menarik perhatian publik.
10. Jumlah perubahan pesan dalam komunikasi publik bisa lebih banyak karena pesan sampai kepada lebih banyak orang dalam satuan waktu tertentu.

Penggunaan bahasa lisan dalam pidato
Menurut Rakhmat (1994 : 47-52) , bahasa lisan yang digunakan dalam suatu pidato atau presentasi harus : jelas, tepat dan menarik.
1. Jelas.
Kata yang dipilih jangan menimbulkan arti ganda (ambigues), namun tetap dapat mengungkapkan gagasan secara cermat. Agar mencapai kejelasan yang perlu diperhatikan :
 Gunakan istilah yang spesifik (tertentu).
Ini dikarenakan ada kata-kata yang terlalu umum sehingga mengundang tafsiran macam-macam.
 Gunakan kata-kata yang sederhana
Yakni kata-kata yang mudah dipahami dengan cepat. Ingat berpidato adalah berkomunikasi bukan unjuk gigi.
 Hindari istilah-istilah teknik
Istilah-istilah yang sulit dipahami bagi orang tertentu.

 Hemat dalam menggunakan kata-kata
Kata-kata yang berlebihan dibuang untuk memperjelas suatu kalimat
 Gunakan pengulangan atau pernyataan kembali gagasan yang sama dengan kata yang berbeda
2. Kata-kata harus tepat
Ini berarti kata-kata yang digunakan harus sesuai dengan kepribadian komunikator, sesuai dengan pesan, keadaan khalayak dan situasi komunikasi. Kata-kata dalam pertemuan resmi lebih kaku dibanding pertemuan informal. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :
a. Hindari kata-kata klise
Yakni kata-kata yang sudah menjadi kebiasaan atau akrab ditelinga pendengar yang mempunyai makna seperti itu.
b. Penggunaan bahasa pasaran harus hati-hati
Bahasa pasaran yaitu bahasa yang dipergunakan bukan oleh orang-orang terpelajar, tapi diterima dalam percakapan sehari-hari.
c. Hati-hati dalam penggunaan kata pungut
Kata-kata asing sebaiknya dihindari jika tidak ditemukan istilah Indonesianya, karena kata-kata asing hanya dipahami dalam lingkungan yang amat terbatas.
d. Hindari vulgarisme dan kata yang tidak sopan
 Vulgarisme ialah kata-kata kampungan yang hanya digunakan oleh masyarakat rendahan
 Vulgarisme cocok digunakan pada kelompok urakan, yang dipenuhi hasrat memberontak
 Dalam situasi apapun sebaiknya vulgarisme dihindari sebab pendengar cenderung menganggap orang vulgaris berwatak jelek, sehingga akan menolak pesan yang disampaikan
e. Jangan menggunakan penjulukan
Julukan adalah pemberian nama jelek pada sesuatu atau seseorang yang tidak kita senangi yang dapat membangkitkan respon emosional.
f. Jangan menggunakan eufemisme yang berlebihan
Eufemisme yakni ungkapan pelembut yang biasanya menggantikan kata-kata yang terasa kurang enak, karena takut menyinggung perasaan, tapi terlalu banyak eufemisme bisa mengaburkan pengertian.
3. Kata-kata harus menarik
Dimaksudkan untuk menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut perhatian. Petunjuk yang bisa digunakan :
a. Pilih kata-kata yang menyentuh langsung diri khalayak
Dengan gaya percakapan, langsung dan komunikatif
b. Gunakan kata berona
Yakni kata yang dapat melukiskan sikap, perasaan dan keadaan
c. Gunakan bahasa figuratif
Yakni bahasa yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang indah. Gaya bahasa yang bisa digunakan antara lain : metafora, antitesis, eufemisme, personifikasi dan asosiasi.
 Metafora adalah menerangkan sesuatu yang tidak dapat dikenal dengan mengidentifikasikan dengan sesuatu secara langsung, jelas dan dikenal.
 Antitesis ialah mendampingkan kata-kata atau kalimat yang berlawanan artinya.
 Eufemisme adalah penghalusan makna
 Personifikasi yakni memperlakukan benda-benda mati seperti makhluk hidup.
 Asosiasi yaitu membandingkan sesuatu dengan obyek lain yang relevan dengan yang dibandingkan, biasanya menggunakan kata seperti, bagaikan, seakan-akan dan lain sebagainya.

Latihan 4
Untuk meyakinkan diri anda sendiri bahwa Anda paham tentang Komunikasi Lisan, coba Anda kerjakan latihan berikut ini!
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi lisan?
2. Jelaskan unsur-unsur dalam model proses komunikasi lisan yang dikemukakan oleh Bert E. Bradley!
3. Jelaskan model proses komunikasi lisan yang dikemukakan oleh Raymond S. Ross!
4. Bagaimana merancang pesan untuk komunikasi dengan publik? Jelaskan dengan singkat!
5. Faktor apa saja yang harus diperhatikan oleh seorang pembicara jika akan melakukan komunikasi dengan publik!
6. Penggunaan bahasa lisan dalam pidato harus jelas, tepat dan menarik. Jelaskan faktor ini dengan singkat!

Rangkuman
Komunikasi lisan berarti menyampaikan pesan atau informasi melalui mulut langsung dan didukung oleh gerak isyarat atau tanda-tanda tertentu atau simbol-simbol tertentu yang sudah dipahami secara umum.
Model komunikasi lisan yang dikembangkan oleh Bert E. Bradley memiliki elemen-elemen source, message, channel, receiver, feedback, barriers dan situation. Unsur-unsur komunikasi ini senada yang ditelorkan oleh Raymond S. Ross dengan verbal pictorial model yang meliputi proses sending, transmission, receiving, sensation & interpretation, dan feedback. Pengirim dan penerima pesan sama-sama memiliki pengetahuan, pengalaman masa lampau, perasaan, sikap dan emosi. Ross tidak secara langsung menyebut message, tetapi pesan yang disampaikan berupa simbol, bahasa, kode, pengaturan, dan suara yang dikemas dalam bentuk ide oleh pengirim pesan. Ide tersebut oleh penerima dikonstruksi kembali menjadi sensasi yang telah diinterpretasikan yang dikirim kembali sebagai feedback. Keseluruhan proses komunikasi ini dipengaruhi oleh iklim suasana.
Komunikasi publik merupakan bentuk komunikasi lisan. Merancang pesan dalam komunikasi publik harus memperhatikan bahasa, umpan balik, karakteristik khalayak, persiapan pembicara, adaptasi, situasi untuk perubahan pesan.
Dalam komunikasi lisan penggunaan bahasa terutama dalam presentasi atau pidato harus : jelas, tepat dan menarik. Jelas berarti penggunaan kata-kata tersebut menggunakan istilah yang spesifik, sederhana, menghindari istilah teknik, hemat dan menggunakan pengulangan dengan kata yang berbeda. Tepat maksudnya menghindari kata-kata klise, hati-hati menggunakan bahasa pasaran, kata pungut, penjulukan, eufemisme yang berlebihan dan menghindari vulgarisme dan kata yang tidak sopan. Menarik dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang lmenyentuh langsung diri khalayak, menggunakan kata berona dan bahasa figuratif.



Tes formatif 4
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dari beberapa alternatif di bawah ini!
1. Elemen proses komunikasi lisan yang terdiri dari source-message-channel-receiver-feedback-barriers-situation- dikemukakan oleh :
A. Lawrence Kincaid
B. Bert E. Bradley
C. Raymond S. Ross
D. Wilbur Schramm
2. Pengirim dan penerima pesan memiliki pengetahuan, pengalaman masa lalu, perasaan, sikap dan emosi. Model ini dikembangkan oleh :
A. Lawrence Kincaid
B. Bert E. Bradley
C. Raymond S. Ross
D. Wilbur Schramm
3. Berikut ini merupakan tempat-tempat biasa terjadi komunikasi publik kecuali
A. Aula
B. Alun-alun
C. Lapangan
D. Rumah
4. Penggunaan bahasa lisan dalam presentasi atau pidato harus tepat. Apa yang dimaksud dengan pengertian ‘tepat’ ini?
A. Kata yang digunakan sesuai dengan kepribadian komunikator, sesuai dengan pesan, keadaan khalayak dan situasi komunikasi.
B. Kata yang dipilih tidak menimbulkan arti ganda, Nmun tetap dapat mengungkapkan gagasan secara cermat.
C. Kata-kata tersebut dapat menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut perhatian.
D. Kata yang dipilih sederhana dan mudah dipahami dengan cepat oleh audiens.

Cocokkan jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat di bagian akhir Buku Materi Pokok ini, kemudian hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi bahasan pada Kegiatan Belajar 4.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
4

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 70% = kurang

Jika tingkat penguasaan Anda mencapai 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Tetapi jika tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar 4, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar